BAHASA KAITANNYA DENGAN SENI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa
Indonesia telah di akui sebagai bahasa persatuan sejak zaman dulu. Tepatnya
ketika di cetuskan sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928. Bahasa Indonesia
telah melewati masa-masa dimana banyak sekali peristiwa sejarah yang merupakan
fase perjuangan bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, memerangi
pemberontak-pemberontak, jaman orde baru hingga sekarang. Seiring dengan adanya
perubahan-perubahan kondisi tersebut, bahasa Indonesia pun mengalami beberapa
perubahan, baik dalam cara penulisan, pengucapan, penambahan dan pengurangan
kosa kata., perbaikan ejaan dan lain-lain. Semua ini bertujuan untuk
memperbaiki dan mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia agar lebih baik
sampai sekarang bahasa Indonesia tetap indah untuk di ucapkan, tetap indah
untuk di dengar, tetap indah di baca. Tentu hal tersebut akan menjadi kenyataan
kalau Bahasa Indonesia di ucapkan dan di tulis dengan baik dan beretika.
Sastra
Indonesia, merupakan karya hasil ungkapan perasaan, emosi, pikiran, yang di
tuangkan dengan bahasa baik lisan maupun tulisan juga mengalami banyak
perkembangan, kita harus bangga karna hasil karya sastra bangsa Indonesia
memiliki kualitas yang baik. Sastra Indonesia menjadi tempat curahan hati,
dimana bahasa yang di tumpahkan merupakan hasil penerjemahan dari ekspresi hati
dan jiwa, pemikiran, kehendak dan lain-lain. Karena hal tersebut berhubungan
erat dengan seni., budaya dan keindahan, maka karya sastra memiliki arti tersendiri.
Sastra Indonesia harus di pertahankan kualitasnya hingga akhir hayat, karena
dalam suatu sastra Indonesia tedapat nilai-nilai positif yang dapat memberikan
makna petuah, nasehat, contoh, amanat, yang dapat memberikan pengaruh yang
bermakna.
Untuk
itu, bahasa dan sastra tetap harus digunakan pada rel yang benar, agar perilaku
generasi bangsa tidak memburuk di masa depan. Hal ini penting, sebab bahasa merupakan
sesuatu yang di gunakan sehari-hari, apabila bahasa yang di gunakan buruk, maka
dapat di katakan bahwa hal ini merupakan perilaku buruk yang akan mempengaruhi
pada psikologi pribadi dan tata nilai di masyarakat.
Dalam
karya sastra Indonesia memang memiliki peran sebagai ujung tombak . karya
sastra yang tidak beretika dipastikan akan dikritik negatif oleh rakyat dan
dilarang pemerintah. Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang relatif baru juga
tidak luput dari tuntutan modernisasi kosakata. Sebagai bahasa yang cukup
terencana, kegiatan pembentukan istilah dalam Bahasa Indonesia sebenarnya telah
di lakukan dengan cukup terkoordinasi di bawah pusat bahasa.
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana
fungsi Bahasa Indonesia dalam bidang seni ?
1.2.2. Bagaimana
pengaruh seni dalam Bahasa Indonesia ?
1.3.
Tujuan
1.3.1. Menambah
pemahaman mahasiswa tentang hubungan dan dampak Bahasa Indonesia dalam bidang
seni beserta fungsinya,
1.3.2. Untuk
pemenuhan tugas mata kuliah dasar umum Bahasa Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Peran Bahasa Dalam Kaitannya Dengan Dunia Kesenian
Dalam
rangka perbincangan tentang seni terdapat dua perkara yang dapat dikategorikan
daripada bidang tersebut, yaitu seni rupa dan seni persembahan. Secara
prinsipya seni rupa merujuk kepada sebarang hasil seni visual atau tampak
manakala seni persembahan merujuk kepada hasil karya yang dipamerkan untuk
tontonan khalayak ramai.
Bahasa
dapat diartikan sebagai sebuah perlambangan yang memberikan makna terhadap
suatu konsep. Menurut Bloch dan Tragger (1942), bahasa merupakan sebuah
kumpulan simbol vokal yang digunakan masyarakat sosial untuk berkomunikasi.
Secara asas bahasa digunakan manusia untuk berhubungan antara satu sama lain.
Meskipun begitu, lewat sistem bahasa, para pengkaji berupaya untuk mengenal
system kehidupan budaya, adab, adat dan kosmologi masyarakat tersebut.
2.2.
Hubungan Antara Seni dan Bahasa
Seni
dan bahasa memainkan peranan yang besar dan signifikan dalam perkembangan satu
sama lain. Bahkan kedua-dua bidang itu saling mempengaruhi dan menyumbang
terhadap perkembangan satu sama lain. Atas dasar itu, tidak terlalu berlebihan
jika mengatakan bahwa kemunduran salah satu bidang tersebut akan berpengaruh
pada bidang yang lain. Kendati begitu, terdapat kecenderungan bagi masyarakat
secara umumnya untuk mengaitkan hubungan antara seni dan bahasa. Tanggapan
tersebut biarpun benar, sebenarnya kurang tepat. Secara umum, seni sebagai
hasil pantulan adab, adat dan budaya mengguakan bahasa sebagai wadah
menyampaikan gagasan, teknik serta falsafah seni. Namun begitu, sebagai sebuah
bidang yang bersifat figuratif dan abstrak, seniman memerlukan sebuah wahana
yang bersifat non-figuratif untuk mendukung hasil karya mereka.
Bahasa
menyumbang terhadap perkembangan seni melalui keupayaannya untuk melaksanakan
tugas utama yang diperlukan seni, yakni sebagai pendukung konsep dan makna
terhadap gambaran abstrak seni. Bahasa memainkan peranan utama dalam perkembangan
seni sebagai penghujah konsep dan makna. Dalam hal ini, peranan bahasa sangat
penting, dalam memberikan pengertian dan pemahaman yang mendalam terhadap suatu
karya seni.
Syamsuddin (1985:74)
mengungkapkan beberapa fungsi bahasa dalam kesenian masyarakat adalah:
Fungsi pemersatu:
menghubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa.
Pemberi kekhasan (unik):
membedakan bahasa yang satu dengan bahasa yang lain.
Pembawa wibawa: penutur
yang mahir berbahasa dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang
lain.
Sebagai kerangka acuan:
bahasa memiliki norma dan kaidah yang dijadikan tolak ukur bagi benar atau
tidaknya bahasa seseorang.
2.2.1. Bahasa
merupakan kebudayaan yang pertama dimiliki setiap manusia dan bahasa itu dapat
berkembang karena akal atau sistem pengetahuan manusia. Atas dasar itu,
hubungan bahasa dengan seni adalah bahasa sebagai sarana pengembangan seni.
Seni yang ada di Indonesia dikembangkan melalui bahasa Indonesia. Kesenian yang
tumbuh dan berkembang di Indonesia adalah kesenian yang dapat dimengerti dan
dipahami oleh masyarakat Indonesia. Sarana untuk memahami kesenian adalah
bahasa Indonesia.
2.2.2. Bahasa
sebagai jalur penerus kebudayaan mengandung makna bahwa bahasa berperan sebagai
sarana pewarisan seni dari generasi ke generasi. Menurut Robert Sibarani
(2002), kebudayaan nenek moyang yang meliputi pola hidup, tingkah laku, adat
istiadat, cara berpakaian, dan sebagainya dapat kita warisi dan wariskan kepada
anak cucu kita melalui bahasa. Atas dasar itu, hubungan bahasa dengan seni
adalah bahasa berperan sebagai sarana pewarisan seni dari generasi ke generasi.
Kesenian nenek moyang kita yang sudah ada beratus-ratus tahun lalu masih bisa
dipelajari oleh kita sekarang hanya karena bantuan bahasa. Kesenian yang
tertulis dalam naskah-naskah lama, yang mungkin ditulis beratus-ratus tahun
lalu bisa kita nikmati sekarang hanya karena ditulis dalam bahasa.
2.2.3. Hubungan
bahasa dengan seni adalah bahasa berperan dalam penamaan atau pengistilahan
unsur-unsur seni baru sehingga dapat disampaikan dan dimengerti oleh yang
menerimanya. Setiap unsur kesenian, dari unit yang terkecil sampai yang
terbesar diberi nama atau istilah. Dalam proses pembelajaran dan pengajaran
kesenian, nama atau istilah itu digunakan untuk menginventarisasi kesenian
untuk pengembangan selanjutnya.
2.2.4. Bahasa
tidak hanya berupa bahasa lisan dan tulisan, tetapi bahasa dapat berupa bahasa
isyarat. Bahasa isyarat ini dilakukan melalui gerakan-gerakan anggota tubuh.
Baik itu mata, jari, kepala, bahu, tangan, dan sebaginya. Misalnya melalui
pertunjukan seni tari. Melalui seni tari, seniman menyampaikan pesan yang
terkandung dalam tarian tersebut melalui bahasa tubuh. Bahasa sebagai
penghubung antara musisi dan seniman dengan khalayak. Oleh karena itu, tarian
mengandung pesan yang ingin disampaikan seniman melalui bahasa nonverbal atau
melalui gerakan-gerakan tarian yang dilakukan. Malalui gerakan itulah khalayak
memahami makna tari yang dilakukan tersebut. Gerakan tarian itu bisa dipahami
khalayak karena adanya bahasa, yaitu bahasa isyarat. Tanpa adanya bahasa, maka
seni tari yang dilakukan tersebut akan berkurang fungsinya. Seni tari tersebut
hanya dijadikan sebagai hiburan, tidak lagi sebagai sarana pendidikan karena
tidak mengandung pesan yang disampaikan. Pesan tersebut dapat tersampaikan
hanya melalui bahasa. Atas dasar tersebut, hubungan bahasa dengan seni adalah
bahasa berperan menyampaikan pesan yang terkandung dalam seni, baik itu seni
tari, seni rupa, maupun seni musik. Selanjutnya, pada pertunjukan seni musik.
Bahasa memperindah seni musik melalui syair lagu yang dinyanyikan. Jadi, pada
seni musik tersebut, tidak hanya instrument yang memperindahnya melainkan juga
syair lagu yang merupakan bahasa.
2.2.5. Bahasa
sebagai penghubung antara seniman dan musisi dengan instrument. musisi
mempelajari kunci-kunci pada instrument sehingga mereka bisa memainkannya
dengan melodi yang indah. Kunci-kunci tersebut menggunakan bahasa seperti: do
re mi fa sol la si do, atau A B C D E F G.
2.2.6. Bahasa
sebagai sarana berekspresi dalam seni. Melalui seni, manusia bisa berekspresi.
Dalam berekspresi tersebut, manusia menggunakan bahasa untuk menumpahkan
kreativitas dan bakat yang mereka miliki.
2.2.7. Bahasa
berperan penting pada proses penciptaan seni. Manusia terinspirasi menciptakan
seni dari bahasa. Tanpa bahasa, seni tidak bisa diciptakan. Misalnya, manusia
menciptakan lagu menggunakan bahasa, menciptakan tari menggunakan bahasa berupa
bahasa nonverbal yaitu gerak tubuh, menciptakan lukisan menggunakan bahasa
simbol, seperti warna-warna dan lambang-lambang karena banyak seniman mengungkap
gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti melati yang bermaksud
duka/kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).
2.3. Bahasa Indonesia Sebagai Seni
Bahasa,seni
dan religi adalah tiga hal yang tidak tepisahkan. Dalam bahasa ada kesenian dan
religi. Sebaliknya dalam seni dan agama terdapat bahasa. Ketiganya merupakan
unsur kebudayaan yang universal. Bahasa menempati urutan pertama, religi urutan
keenam dan kesenian urutan ketujuh. Bahasa di tempatkan pada urutan pertama
karena manusia sebagai mahluk biologis harus berinteraksi dan berkomunikasi
dalam kelompok sosial.
Bahasa
merupakan kebudayaan pertama yang di miliki setiap manusia dan bahasa itu dapat
berkembang karena akal atau system pengetahuan manusia. Dalam proses
kehidupannya, manusia baru menyadari dirinya sebagai mahluk yang lemah dalam
memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, maka lahirlah keyakinan di dalam diri
manusia bahwa ada kekuatan lain yang lemah dalam memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya, maka lahirlah keyakinan di dalam diri manusia bahwa ada kekuatan lain
yang maha dasyat di luar dirinya. Timbul dan berkembanglah religi. Untuk
mengiringi kepercayaan atau system religi itu supaya lebih bersemangat dan
lebih semarak maka di ciptakanlah seni.
Berdasarkan
uraian di atas, hubungan bahasa,seni dan agama atau kepercayaan adalah kesenian
menyempurnakan dan menyemarakkan sistem agama dengan menggunakan media bahasa.
Bahasa, seni dan agama merupakan unsur-unsur universal. Bahasa adalah induk
dari segala kebudayaan. Atas dasar tersebut hubungan bahasa, seni,dan agama
juga di peroleh dengan memahami hubungan bahasa dan kebudayaan.
Bahasa
sebagai sarana pengembangan kebudayaan mengandung makna bahwa bahasa berperan
sebagai alat atau sarana kebudayaan untuk mengembangkan kebudayaan itu sendiri.
Kebudayaan Indonesia dikembangkan melalui bahasa Indonesia. Sarana untuk
memahami kebudayaan adalah bahasa. Atas dasar itu hubungan bahasa dan kesenian
dan agama adalah bahasa sebagai sarana pengembang kesenian dan agama. Keindahan
(estetika) merupakan salah satu nilai dari kesenian yang berasal dari ekspresi
dan kekreatifan manusia.
Agama
di Indonesia di kembangkan melalui kesenian dengan bahasa Indonesia. contohnya:
dalam penyebaran agama islam di Indonesia oleh para kiai ,wali dan ulama yang
menyebarkan islam di pulau jawa menggunakan seni sebagai sarana pendakwahannya
dalam menyebarkan agama islam. dalam dakwahnya para wali menggunakan bahasa
yang mudah di mengerti dan di pahami yaitu Bahasa Indonesia. bahasa sebagai
jalur penerus kebudayaan atau seni mengandung makna bahwa bahasa berperan
sebagai sarana pewarisan kebudayaan dari generasi ke generasi. Setiap unsur
kesenian dan keagamaan dari unit yang terkecil sampai yang terbesar diberi nama
atau istilah. Dalam proses pembelajaran dan pengajaran kesenian dan agama. Hubungan
agama dan kesenian arus dihubungkan tetapi juga harus di bedakan dari agama. Garis
pemisah di antara keduanya tidak tegas. Kesenian dan agama sangat berhubungan
erat untuk melahirkan kesenian dan agama yang bisa digunakan untuk mengiringi
upacara keagamaan dengan di iringi berbagai jenis sastra, nyanyian dan musik.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seni
sangat bergantung pada bahasa. Tanpa bahasa seni tidak akan bisa berkembang,
tidak bisa dipelajari dan diwarisi, tidak mampu menyampaikan pesan, serta tidak
bisa berfungsi sebagai penghubung antara seniman dengan khalayak. Sebaliknya,
seni juga turut mempengaruhi bahasa. Tanpa seni, bahasa tidak akan bervariasi
dan tidak mengandung keindahan. Misalnya dalam bahasa sastra, seni sangat
berperan penting bagi pengarang untuk menciptakan bahasa yang indah yang dalam
istilah bahasa lebih dikenal dengan estetika. Unsur-unsur seni dalam bahasa
yaitu keutuhan, keragaman, keseimbangan, keselarasan dan penekanan yang tepat.
Dengan adanya unsur-unsur tersebut pencipta sastra dapat menetapkan maksud atau
isi hati dengan jelas. Selain itu, seni berbahasa memberikan keunikan yang khas
bagi seseorang dan memberikan gaya serta nada yang membedakan penggunaan bahasa
antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam istilah bahasa, hal ini lebih
dikenal dengan retorika (seni berbicara).
DAFTAR PUSTAKA
B.
Bloch and G. Trager, Outline of
Linguistic Analysis. Waverly Press, 1942
Pratama,Aditya
Wawan.2014. Peran Bahasa Dalam
Perkembangan Teknologi dan Seni. http://catatanwawan92.blogspot.co.id/2014/05/peran-bahasa-dalam-perkembangan.html
. 15 Mei 2015. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2016
Pukul 15:00 WIB.
Samsuri.
1994 , analisis bahasa . Jakarta ;
Erlangga
Terimakasih mas postingannya!
BalasHapuspinjaman
Berikan contoh peran berbahasa dengan seni dan berbahasa melalui seni
BalasHapus